MATERI 6/7
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
6/7.1 KONSEP DAN
PENGERTIAN KEMISKINAN
Konsep Kemiskinan Kemiskinan merupakan
masalah sosial yang senantiasa hadir ditengah masyarakat. Kemiskinan sebagai
fenomena sosial yang telah lama ada, berkembang sejalan dengan peradaban
manusia. Masyarakat miskin pada umumnya lemah dalam kemampuan berusaha dan
terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi sehingga seringkali makin tertinggal
jauh dari masyarakat lain yang memiliki potensi tinggi. Substansi kemiskinan adalah
kondisi deprevasi tehadap sumber-sumber pemenuhan kebutuhan dasar yang berupa sandang,
pangan, papan, dan pendidikan dasar (Sudibyo, 1995:11).
Kemiskinan juga sering disandingkan
dengan kesenjangan, karena masalah kesenjangan mempunyai kaitan erat dengan
masalah kemiskinan. Substansi kesenjangan adalah ketidakmerataan akses terhadap
sumber daya ekonomi. Sudibyo (1995:11) mengatakan bahwa “apabila berbicara
mengenai kemiskinan maka kemiskinan dinilai secara mutlak, sedangkan penilaian
terhadap kesenjangan digunakan secara relatif”. Dalam suatu masyarakat mungkin
tidak ada yang miskin, tapi kesenjangan masih dapat terjadi di dalam masyarakat
tersebut.
Fenomena banyaknya urbanisasi penduduk
desa ke kota menunjukkan bahwa adanya ketidakmerataan pembangunan di perdesaan.
Terbatasnya fasilitas umum, kecilnya pendapatan, dan terbatasnya pekerjaan dan
dalih mencari kehidupan lebih baik menjadi alasan urbanisasi ini. Permasalahan
tersebut menyiratkan adanya ketidakmerataan dan kesenjangan antara perdesaan
dan perkotaan.
Kemiskinan merupakan ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar dan memperbaiki keadaan. kemiskinan dapat
diartikan secara lebih luas dengan menambahkan faktor faktor lain seperti
faktor sosial dan moral. Secara konvensional, kemiskinan dapat diartikan sebagai
suatu keadaan individu atau masyarakat yang berada di bawah garis tertentu.
Secara umum pengertian dari kemiskinan sangat beragam, tergantung dasar
pemikiran dan cara pandang seseorang. Namun kemiskinan identik dengan
ketidakmampuan sekelompok masyarakat yang terhadap sistem yang diterapkan oleh
suatu pemerintah sehingga mereka berada pada posisi yang sangat lemah dan
tereksploitas(kemiskinan struktural).
Kemiskinan juga dapat didefinisikan
menurut dua pendekatan. Kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan
absolut diukur dengan suatu standart tertentu, sementara kemiskinan relatif
bersifat kondisional, biasanya membandingkan pendapatan sekelompok orang
dengan pendapatan kelompok lain. Sedang kemiskinan absolut adalah sejumlah penduduk
yang tidak mampu mendapatkan sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
dasar. Mereka hidup di bawah tingkat pendapatan riil minimum tertentu- atau
mereka berada di bawah garis kemiskinan internasional.
Sumber
:
makasih atas informasinya
BalasHapus