MATERI II/III
SEJARAH
EKONOMI INDONESIA
2/3.4
SISTEM
EKONOMI KAPITALIS LIBERAL
Sistem ekonomi liberal kapitalis adalah sitem ekonomi
yang aset-aset produktif dan faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki
oleh sektor individu/swasta.Sementara tujuan utama kegiatan produksi adalah
menjual untuk memperoleh laba.
Sistem perekonomian/tata ekonomi liberal kapitalis
merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan kepada setiap orang
untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual
barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.
Dalam perekonomian liberal kapitalis setiap warga
dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya.Semua orang bebas
bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar- besarnya dan bebas
melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal
kapitalis antara lain :
a.
Masyarakat diberi
kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
b.
Pemerintah tidak ikut
campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
c.
Masyarakat terbagi
menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat
pekerja (buruh).
d.
Timbul persaingan
dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
e.
Kegiatan selalu
mempertimbangkan keadaan pasar.
f.
Pasar merupakan dasar
setiap tindakan ekonom.
g.
Biasanya barang-barang
produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.
Sistem ekonomi liberal
kapitalis selain memilki keuntungan juga mempunyai kelemahan, antara lain :
a.
Keuntungan :
Ø
Menumbuhkan inisiatif
dan kerasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu
lagi menunggu perintah dari pemerintah.
Ø
Setiap individu bebas
memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong
partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
Ø
Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
Ø
Mengahsilkan
barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar
masyarakat.
Ø
Efisiensi dan
efektifitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari
keuntungan.
b.
Kelemahan :
Ø
Terjadinya persaingan
bebas yang tidak sehat.
Ø
Masyarakat yang kaya
semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
Ø
Banyak terjadinya
monopoli masyarakat.
Ø
Banyak terjadinya
gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
Ø
Pemerataan pendapatan
sulit dilakukan, karena persaingan bebas tersebut.
Ada lima institusi pokok yang membangun
sitem ekonomi liberal kapitalis, yakni :
a.
Hak kepemilikan.
Sebagian
besar hak kepemilikan dalam sistem ekonomi liberal kapitalis adalah hak
kepemilikan swasta/individu (private/individual
property), sehingga individu dalam masyarakat
liberal kapitalis lebih terpacu untuk produktif.
b.
Keuntungan.
Keuntungan
(profit)
selain memuaskan nafsu untuk menimbun kekayaan produktif, juga merupakan bagian
dari ekspresi diri, karena itu keuntungan dipercaya dapat memotivasi manusia untuk
bekerja keras dan produktif.
c.
Konsumerisme.
Konsumerisme
sering diidentikkan dengan hedonisme yaitu falsafah hidup yang mengajarkan
untuk mencapai kepuasan sebesar-besarnya selama hidup di dunia. Tetapi
dalam arti positif, konsumerisme adalah gaya hidup yang sangat menekankan
pentingnya kualitas barang dan jasa yang digunakan. Sebab tujuan akhir dari
penggunaan barang dan jasa adalah meningkatkan nilai kegunaan (utilitas) kehidupan.Sehingga masyarakat liberal
kapitalis terkenal sebagai penghasil barang dan jasa yang berkualitas.
d.
Kompetisi.
Melalui
kompetisi akan tersaring individu-individu atau perusahaan perusahaan yang
mampu bekerja efisien. Efisiensi ini akan menguntungkan produsen maupun
konsumen, atau baik yang membutuhkan (demander) maupun yang menawarkan (supplier).
e.
Harga.
Harga
merupakan indikator kelangkaan, jika barang dan jasa semakin mahal berarti
barang dan jasa tersebut semakin langka.Bagi produsen, gejala naiknya harga
merupakan sinyal untuk menambah produksi agar keuntungan meningkat.
§ Sumber :
§ indonesiaindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar