Sabtu, 14 Mei 2016

Tugas III_ss_AHDE_1MayDay




Pengertian Hari Buruh (  MAY DAY)
May Day adalah satu peristiwa besar sejarah, sebuah memori kolektif kaum buruh. May Day diperingati untuk mengenang sebuah tragedi yang pernah menimpa kaum buruh di Chicago pada tahun 1886. Pada peristiwa itu, polisi Chicago menembaki kaum buruh dengan brutal ketika mereka sedang menggelar aksi untuk menuntut delapan jam kerja. Tidak hanya itu, beberapa pimpinan buruh yang terlibat dalam demontrasi tersebut juga ditangkap dan dihukum mati. May Day, dengan demikian, bukanlah peringatan yang bermakna biasa. May Day adalah hari berkabungnya kelas buruh, yang dalam pemaknaan selanjutnya menjadi hari untuk mengingat bahwa kelas buruh adalah kelas yang tertindas di dalam sistem kapitalisme ini.

Sejarah Singkat Mengenai Hari Buruh (MAY DAY)
Sekalipun belum dikenal sebagai May Day, sesungguhnya sejarah dimulainya May Day sejak awal abad ke-19. Dimana para pekerja dunia harus bekerja 20 jam sehari. Tahun1806 awal mula May Day mulai di suarakan, waktu itu para pekerja melakukan pemogokan kerja di AS yang pertama kalinya. Ketika itu para pekerja Cordwainers yang adalah perusahaan pembuat sepatu, melakukan mogok kerja. Akibat pemogokan itu, para pekerja yang melakukan pemogokan dibawa ke pengadilan untuk diproses secara hukum.Fakta di pengadilan terungkap bahwa memang benar ada ketidakadilan. Dari 24 jam dalam sehari, pekerja hanya beristirahat 4 jam. Artinya mereka kerja 20 jam sehari. Halini semakin membuka mata pekerja di AS, sehingga pada masa itu, kelas pekerja AmerikaSerikat kemudian memiliki agenda perjuangan bersama, yaitu menuntut pengurangan jamkerja. Peter McGuire, seorang pekerja asal New Jersey menjadi pemimpin untuk menghimpun kekuatan dan melobi pemerintah. Pada tahun 1872, ia dan 100 ribu pekerja lainnya melakukan aksi mogok kerja untuk menuntut pengurangan jam kerja.

Pada tahun 1881, McGuire pindah ke Missouri dan mengorganisir para tukang kayu.Hasilnya, di Chicago berdiri persatuan tukang kayu dengan McGuire sebagai sekretaris umumnya. Inilah cikal bakal serikat pekerja.

Tanggal 5 September 1882, digelarlah parade Hari Buruh pertama di kota New Yorkdengan 20 ribu peserta. Mereka menuntut 8 jam bekerja, 8 jam istirahat, dan 8 jam rekreasi.

Pada tahun 1886, diselenggarakan Kongres internasional pertama di Jenewa, Swiss, yangdihadiri organisasi pekerja dari berbagai negara. Kongres buruh internasional inimenetapkan tuntutan pengurangan jam kerja menjadi 8 jam sehari sebagai perjuanganresmi buruh sedunia.

Akhirnya tanggal 1 Mei ditetapkan menjadi hari perjuangan kelas pekerja sedunia. SatuMei dipilih karena mereka terinspirasi kesuksesan aksi buruh di Kanada pada tahun 1872.Ketika itu buruh Kanada menuntut 8 jam kerja seperti buruh di AS, dan mereka berhasil.Delapan jam kerja di Kanada resmi diberlakukan mulai tanggal 1 Mei 1886.

Meskipun demikian, 3 hari setelah May Day ditetapkan, tragedi memilukan terjadi terhadap para pekerja di Amerika. Hal ini terjadi ketika sekitar 400 ribu buruh di AS menggelar demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja. Aksi ini berlangsung selama empat hari di bundaran Lapangan Haymarket tanggal 4 Mei 1886.Peristiwa ini kemudian dikenal dengan “Tragedi Haymarket”. Sebagai penghormatanterhadap para martir atau buruh yang tewas dalam aksi demonstrasi itu, Kongres SosialisDunia yang digelar di Paris pada Juli 1889 menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari BuruhSedunia (Kemudian dikenal sebagai May Day ). Hal ini memperkuat keputusan Kongres Buruh Internasional yang berlangsung di Jenewa tahun 1886.

Tragedi Haymarket
Kontras dengan kesuksesan rekan mereka di Kanada, buruh Amerika Serikat justru harus mengalami kenyataan pahit ditembaki oleh polisi mereka. Tanggal 1 Mei 1886, bersamaan dengan mulai berlakunya 8 jam kerja di Kanada, sekitar 400 ribu buruh di AS menggelar demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja. Aksi ini berlangsung selama empat hari sampat tanggal 4 Mei 1886.
Tak disangka, pada hari terakhir itu, 4 Mei 1886, polisi AS menembaki para demonstran buruh itu hingga ratusan orang tewas. Pemimpin buruh itu juga ditangkap dan dihukum mati. Peristiwa ini dikenal dengan tragedi Haymarket karena terjadi di bundaran Lapangan Haymarket.
May Day juga telah menjadi sebuah memori kolektif kaum buruh. May Day diperingati untuk mengenang kemenangan perjuangan 8 jam kerja melalui aksi-aksi buruh di berbagai belahan dunia, terutama di Chicago pada tahun 1886. Sebelumnya, kaum buruh bisa bekerja 12 atau 16 jam sehari.

Sejarah Hari Buruh (MAY DAY) di Indonesia
Indonesia pada tahun 1920 juga mulai memperingati hari Buruh tanggal 1 Mei.
Ibarruri Aidit (putri sulung D.N. Aidit) sewaktu kecil bersama ibunya pernah menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional di Uni Sovyet, sesudah dewasa menghadiri pula peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 1970 di Lapangan Tian An Men RRC pada peringatan tersebut menurut dia hadir juga Mao Zedong, Pangeran Sihanouk dengan istrinya Ratu Monique, Perdana Menteri Kamboja Pennut, Lin Biao (orang kedua Partai Komunis Tiongkok) dan pemimpin Partai Komunis Birma Thaksin B Tan Tein. Tapi sejak masa pemerintahan Orde Baru hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi.
Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30Spada 1965 ditabukan di Indonesia.Semasa Soeharto berkuasa, aksi untuk peringatan May Day masuk kategori aktivitas subversif, karena May Day selalu dikonotasikan dengan ideologi komunis. Konotasi ini jelas tidak pas, karena mayoritas negara-negara di dunia ini (yang sebagian besar menganut ideologi nonkomunis, bahkan juga yang menganut prinsip antikomunis), menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Labour Day dan menjadikannya sebagai hari libur nasional.
Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun bukan hari libur, setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi di berbagai kota.
Kekhawatiran bahwa gerakan massa buruh yang dimobilisasi setiap tanggal 1 Mei membuahkan kerusuhan, ternyata tidak pernah terbukti. Sejak peringatan May Day tahun 1999 hingga 2006 tidak pernah ada tindakan destruktif yang dilakukan oleh gerakan massa buruh yang masuk kategori "membahayakan ketertiban umum". Yang terjadi malahan tindakan represif aparat keamanan terhadap kaum buruh, karena mereka masih berpedoman pada paradigma lama yang menganggap peringatan May Day adalah subversif dan didalangi gerakan komunis
Seiring dengan tumbangnya masa orde baru, may day mulai lagi didengungkan. Namun,sebelum may day ditetapkan sebagai hari libur nasional, may sudah menjadi rutinitas tahunan bagi para buruh untuk menyampaikan aspirasi mereka. Dimana para buruh diseluruh Indonesia melakukan aksi untuk menyampaikan aspirasi mereka tentang hidup layak dan segala ketidakadilan dan ketidapuasan buruh dalam bekerja. Ada perusahaan yang mengijinkan karayawannya melakukan aksi demo, dan ada juga yang tidak menginjinkan.
Namun tahun 2013, pada periode kedua masa pemerintahannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional. Berkaca dari latar belakang sejarahnya, May Day adalah momentum persatuan bagi gerakan buruhuntuk memobilisasi massa dan menyuarakan tuntutan terhadap perbaikan kesejahteraan kaum buruh secara lebih luas, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga hingga di dunia internasional. Bukan sekedar perayaan (fiesta) yang justru menghilangkan esensi dari gerakan buruh yang memiliki tanggung jawab sejarah sebagai tenaga penggerak perubahan untuk kesejahteraan rakyat.

MAY DAY SEBAGAI AJANG PENYAMPAIAN ASPIRASI BURUH DI INDONESIA

May day adalah momentum strategis bagi buruh yang bernaung dalam sebuah organisasi besar yaitu Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada para pembuat kebijakan negara. Dimana setiap tahun tanggal 1 Mei, mereka melakukan aksi demo untuk menuntut upah yang layak dan lain sebagainya. Padatahun 2014 ini, 10 agenda buruh dalam melakukan aksinya adalah sebagai berikut :
1.                Naikkan upah minimum 2015 sebesar 30 persen dan revisi KHL menjadi 84 item
2.               Tolak penangguhan upah minimum;
3.               Jalankan Jaminan Pensiun Wajib bagi buruh pada Juli 2015;
4.               Jalankan Jaminan Kesehatan seluruh rakyat dengan cara cabut Permenkes 69/2013tentang tarif, serta ganti INA CBG's dengan Fee For Service, audit BPJS Kesehatandan BPJS Ketenagakerjaan;
5.               Hapus outsourching, khususnya outsourcing di BUMN dan pengangkatan sebagai pekerja tetap seluruh pekerja outsourcing;
6.               Sahkan RUU PRT dan Revisi UU Perlindungan TKI No 39/2004;
7.               Cabut UU Ormas ganti dengan RUU Perkumpulan;
8.               Angkat pegawai dan guru honorer menjadi PNS, serta subsidi Rp 1 Juta per orang/per bulan dari APBN untuk guru honorer;
9.               Sediakan transportasi publik dan perumahan murah untuk buruh;
10.            Jalankan wajib belajar 12 tahun dan beasiswa untuk anak buruh hingga perguruantinggi.
Hal ini di sampaikan oleh ratusan ribu buruh dari sejumlah aliansi serikat pekerja yangturun ke jalan untuk memperingati perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day.Setidaknya ada 20 provinsi yang akan dijadikan lokasi aksi.

Dari 10 aspirasi di atas, ada satu poin yang menarik yaitu, “Hapus outsourcing, khususnya outsourcing di BUMN dan pengangkatan sebagai pekerja tetap seluruh pekerja outsourcing”. Hampir sejak dimulainya peringatan may day ini, outsourcing adalah poin yang sering menjadi agenda utama para buruh dalan menyampaikan apirasinya. Meski demikian, outsourcing  tetap saja menjadi polemik yang berkepanjangan.
Sumber :
·         http://www.solidaritas.net/2015/01/may-day.html(Januari 28, 2015)

Analisis :
Hari buruh Se-dunia atau May Day, merupakan hari yang sangat bersejarah sekaligus istimewa bagi para buruh hal ini karena merupakan peristiwa penting dalam menjadi usaha   perjuangan buruh sedunia, seluruh buruh dan rakyat di seluruh dunia memperingati peristiwa ini, tak terkecuali di Indonesia. Dimana pada masa itu, tidak adanya ketidakadilan yang didapatkan oleh para buruh pada masa itu. Perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan oleh para buruh pada saat itu sampai saat ini pun dapat menjadikan inspirasi bagi seluruh masyarakat. Yang mana mereka telah memperjuangkan apa yang menjadi hak mereka yaitu penetapan jam kerja bagi kaum buruh, yaitu 8 jam sehari ( lima hari kerja ) atau 40 jam seminggu. Dan mengakhiri segala bentuk kerja paksa dan perbudakan yang terjadi pada waktu itu. Saat ini para buruh tidak lagi harus bekerja dengan jam kerja yang panjang 13-16 jam bahkan bisa mencapai 18 jam sehari, namun cukup bekerja 8 jam sehari.

Maka tanggal 1 Mei di seluruh dunia dan di Indonesia diperingati sebagai Hari Buruh ( May Day ) bukan sebagai gerakan pengambil alihan kekuasaan politik atau gerakan memberontak, tetapi May Day sendiri adalah hari perayaan bagi buruh, dan merupakan tuntutan murni para buruh demi meningkatkan kesejahteraan kaumnya. Para buruh merayakan dengan ha-hal yang positif bukan dengan hal-hal yang dapat merugikan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar